Sumselmerdeka.com-Palembang, PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah menginformasikan perihal tuan rumah babak penyisihan grup Liga 2 2021, awal pekan lalu.
Konkretnya, telah dibuka pendaftaran bagi tim yang berminat untuk menjadi tuan rumah babak penyisihan grup Liga 2 2021.
Dalam proses pengajuan tuan rumah babak penyisihan grup Liga 2 2021, setiap tim yang berminat wajib menyertakan stadion yang digunakan dan menyanggupi persyaratan lain yang telah ditentukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Mendengar hal tersebut. Tim Sriwijaya FC yang sempat semangat mengajukan diri menjadi tuan rumah sebelum Kongres PSSI, kini Sriwijaya FC memberi sinyal bakal menolaknya.
Sampai dengan pendaftaran ditutup pada pekan ini, terdapat 8 tim yang mendaftarkan diri menjadi tuan rumah babak penyisihan grup Liga 2 2021.
Selain Sriwijaya FC, tujuh tim lain yang telah mendaftarkan diri menjadi tuan rumah adalah PSMS Medan, Dewa United, PSCS Cilacap, Kalteng Putra, Persiba Balikpapan, PSPS Riau, dan Persis Solo.
“Harus mendapatkan syarat biding untuk menjadi tuan rumah Liga 2 2021.
Syaratnya sudah dikasih. Syaratnya kita butuh duitnya Rp 1,2 miliar untuk menjadi tuan rumah,” kata Hendri Zainuddin.
Ia menjelaskan kegunaan dana sebesar Rp 1,2 miliar. Terutama untuk menyewa bus, sewa lapangan, yang paling berat itu adalah penyediaan Prokes setiap laga dimulai. Hal itu harus disiapkan dari tuan rumah.
“Dari biaya sampai Rp 1,2 miliar ini, manajemen Sriwijaya FC akan sholat istikharah dulu. Apakah tetap akan menjadi tuan rumah, atau tidak. Istikharahnya bagus, kita ambil tuan rumah.”
“Kalau Istikharahnya kurang bagus, kita tolak jadi tuan rumah,” ungkap ketua Umum KONI Sumsel ini.