Sumselmerdeka.com-Palembang, Pelaksanaan Vaksinasi untuk anak usia 12 hingga 17 tahun di Provinsi Sumsel yang sedang di lakukan, hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy saat di konfirmasi awak media, Sabtu (10/07/2021).
Lesty mengatakan Vaksinasi di Sumsel telah dilakukan, artinya seluruh segmen mulai dari anak hingga lansia bisa melakukan Vaksinasi.
“Alhamdulillah hari ini mulai Vaksinasi anak, dengan begitu tidak ada lagi segmen yang tidak bisa di Vaksin semuanya bisa di Vaksin” kata Lesty.
Lesty juga menegaskan dengan animo masyarakat yang sadar pentingnya Vaksin, dirinya berharap Sumsel bisa segera mencapai target Herd Imunity atau 70 persen masyarakatnya telah di Vaksin.
“Kita siap Vaksinasi dengan tujuan Sumsel siap untuk Herd Imunity 70 persen masyarakatnya tervaksin untuk mencegah penularan dan kematian akibat covid karena kekebalan usai Vaksin” tegasnya.
Namun, lanjut Lesty, masalah yang dihadapi habisnya stok vaksin yang ada di Sumsel. Bahkan saat ini pihaknya telah meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk kembali mendistribusikan Vial Vaksin ke Sumsel.
“Untuk saat ini dari 1,5 Juta Vial Vaksin yang di dapatkan Sumsel, 1,1 nya telah terserap ke Kabupaten Kota Se Sumsel. Sisanya untuk hanya untuk dosis kedua Vaksinasi. Jadi Gubernur Sumsel telah menyurati Kemenkes agar kembali mendistribusikan Vial vaksin. Apalagi melihat animo masyarakat untuk melakukan Vaksinasi ini sangat tinggi,” ungkapnya.
Untuk mengahadapi tren peningkatan positif, kata Lesty, Sumsel telah melakukan persiapan dan mengecek semua logistik yang ada seperti obat, BMHP, APD termasuk Oksigen.
“Kemarin kita sama Kapolda telah mengecek stok Oksigen, Insya allah semuanya aman. Dan juga Senin nanti akan dilaunching bantuan Oksigen dari perusahaan OKI Pulp sebagai CSR, rencananya Senin besok (12/7/2021) nanti akan di launching,” kata Lesty.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap tren peningkatan kasus positif yang saat ini kembali naik. Ia menghimbau agar maysarakat juga membantu pemerintah dengan menjalankan Protokol Kesehatan secara disiplin.
“Karena Prokes ini sangat besar pengaruhnya, seberapa besar pun tempat tidur yang kita siapkan jika masyarakat tidak menaati prokes percuma, pandeminya tidak akan hilang. Tempat isolasi tidak akan mampu mengatasi kalau masyarakat tidak menjalankan Prokes,” pungkasnya.