Sumselmerdeka.com-Palembang, Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumatera Selatan Menurun hingga 18 persen atau 2.822 bed yang tersedia hanya terpakai 521 bed. Rinciannya, BOR tempat tidur ICU Covid-19 kini hanya 36 persen, dari total 183 terpakai 66 bed.
Sedangkan tempat tidur isolasi tinggal 17 persen (dari 2.669 bed terpakai 455 bed). Lebih rinci, tingkat BOR tertinggi secara persentase ada di Muratara yang mencapai 65 persen (tersedia 20 bed terpakai 13 bed). Besarnya tingkat BOR itu karena dipengaruhi oleh jumlah tempat tidur yang sedikit, bukan karena kasus yang tinggi.
Disusul OKU Timur yang mencapai 34 persen (tersedia 101 bed terpakai 34), Prabumulih 25 persen (tersedia 169 bed terpakai 42 bed), Palembang 20 persen (tersedia 1.477 terpakai 297 bed) dan Banyuasin 17 persen (tersedia 162 bed terpakai 27 bed). Sementara yang BOR-nya nol persen, ada di Pagar Alam dan Musi Rawas.
“Penurunan BOR ini sudah terjadi sejak pertengahan Agustus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Lesty Nurainy Saat di konfirmasi via Telpon, Jum’at (03/09/2021).
Katanya, tingkat kesembuhan pasien juga meningkat 91 persen. Meski begitu, kasus kematian tetap menjadi perhatian dan harus diturunkan case fatality rate-nya (CFR) dengan berbagai upaya, seperti meningkatkan mutu pelayanan RS, ketepatan waktu berobat pasien, percepatan vaksinasi, kepatuhan menerapkan prokes dan juga 3T (testing, tracing dan treatment).
“Dari data kita, mereka yang meninggal terbanyak usia di atas 50 tahun karena komorbid, artinya untuk ini kita harus menjaganya,” ungkap Lesty.
Menurutnya, ada keterlambatan pasien yang isolasi dalam kondisi berat dibawa ke ICU RS untuk ditangani. Hal itu yang menjadikan angka kematian tinggi.
“Tapi dari yang kita lihat angkanya terus turun karena berbagai faktor, termasuk penyebaran virusnya. Bisa jadi karena faktor alami, vaksinasi dan penerapan prokes yang dilakukan,” katanya.