Sumselmerdeka.com-Palembang, Sembilan Jembatan Musi sudah di agendakan dan akan tersedia di Kota Palembang oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Untuk di ketahui, Sembilan Jembatan yang akan menyambung hulu dan hilir ini sudah di rancang Pemerintah daerah dari tahun 2006 lalu.
Seiring waktu, baru terealisasi dua jembatan, Musi IV dan Musi VI. Dua lainnya jembatan penghubung lama, Ampera dan Musi II (termasuk duplikatnya).
“Dalam rencana pembangunan jangka panjang memang ada sembilan Jembatan Musi yang akan dibangun, nomenklaturnya ada. Tapi, kapan realisasinya tergantung dari kondisi keuangan dan komitmen pemimpin daerah untuk melaksanakannya,” ujar Darma Budhy, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR), saat di konfrimasi awak media, Senin (18/10/2021).
Di ketahui, Kesembilan jembatan penghubung tersebut merupakan konsep water front city, mulai dari Gandus hingga Pulokerto.
“Diantara penghubung itu sudah ada berbagai destinasi agar pembangunannya memiliki manfaat,” katanya.
Rancangan itu, katanya, telah dilakukan sejak era Kepala Bappeda Sumsel, Noviarman. Selanjutnya, era kepemimpinan Romi Herton juga direncanakan dibuat gantole atau kereta gantung yang menghubungkan Jembatan Ampera dan Pulau Kemaro. Di Pulau Kemaro itu, juga akan ada Jembatan Musi III.
“Komitmen pemimpin inilah yang harus didorong. Baik itu Walikota, Gubernur, DPR asal Sumsel dan tokoh Sumsel lainnya minta bantuan pusat agar bisa terealisasi. Pusat mau membantu, syaratnya harus readiness criteria,” katanya.
Readiness criteria itu, katanya terdiri dari kesiapan lahan, kesiapan rencana induk dan detail seperti DED dan lainnya. Pembangunan bisa terealisasi membuat kepala daerah harus siap tidak populer di masanya.
“Tapi, ini berkaitan dengan masyarakat banyak. Harus ada komitmen tinggi dari kepala daerah,” kata Budhy.
Lanjutnya, jembatan yang tercepat akan dibangun di atas Sungai Musi adalah Musi V. Musi V ini merupakan penghubung Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.
“Namun, karena pembangunannya didanai swasta, masih mengevaluasi dan mengkaji tol Kayu Agung-Palembang. Nah, di masa pandemi ini, mungkin kajiannya merugi, makanya tidak jalan-jalan pembangunannya,” bebernya.
Menurutnya, mereka mau membangun jika antara Palembang-Betung ada bangkitannya, seperti kota satelit diantara tol tersebut.
“Pembangunan tol sekarang ini memang tidak menguntungkan, tapi dipaksa pemerintah. Mungkin nanti konsesinya dilebihkan berdasarkan analisa misal 10 tahun menjadi 15 tahun. Ada kemudahan juga untuk peningkatan trip agar terbantu, strategi lain dengan membangun tapi dijual ke pihak ketiga. Jika sudah, bisa bangun di tempat lain sehingga bisa menarik investor,” jelasnya.
Sementara untuk Musi VII, rencananya dibangun di daerah terluar Kota Palembang, tak jauh dari Sungai Gerong, menghubungkan Kabupaten OI dan Banyuasin. Kemudian Musi VIII diantara Jembatan Musi IV dan Musi III (di Pulau Kemaro). Sementara Musi IX terletak di antara Jembatan Ampera dan Musi VI.
“Kita masih tetap optimis total sembilan jembatan Musi ini bisa terealisasi,” tukasnya.