Sumselmerdeka.com-Palembang, Ikatan remaja Masjid Agung (IRMA) dan forum pemuda Masjid Agung (FORDAMA) da rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW melakukan khitanan massal di Masjid Agung (Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo) palembang, Rabu (20/10)
Pada kesempatan itu, Sebanyak 132 anak anak di Kota Palembang melakukan khitanan massal sekaligus penyerahan bantuan beras kepada masyarakat yang terdampak covid 19 oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru.
“Tugas hidup adalah menjalin kedekatan dengan Allah dan sesama manusia. Banyak orang baik tapi sedikit sekali orang yang peduli,” Kata Gubernur Sumsel HD saat ditanyai usai membuka kegiatan tersebut.
Ia juga mengatakan, mungkin bagi masyarakat yang mampu, biaya sunat atau khitan bukanlah hal sulit. Tapi bagi masyarakat yang kurang mampu, tentu biaya tersebut sangatlah besar.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban orang tua untuk mengkhitankan anaknya,” ucap Deru.
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Agung Palembang, Ir Kgs H Ahmad sarnubi menuturkan, khitanan yang dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dan juga acara ini merupakan agenda rutin tiap tahunnya yang diadakan oleh yayasan Masjid Agung Palembang.
“Hari ini ada 132 jumlah anak – anak yang akan di khitan, kami lakukan bertahap sampai dengan sore nanti,” katanya.
Dikatakannya, sebanyak 20 tenaga medis yang ikut serta membantu khitanan massal ini, masing – masing dari relawan remaja Masjid.
Agung yang juga merupakan dokter yang bertugas dirumah sakit yang ada di Kota Palembang. Dibantu juga 10 tim medis dari Kesdam II Sriwijaya.
“Jumlah tim medis yang ikut serta membantu ada 20, termasuk dari Kesdam II Sriwijaya 10 orang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr Taufik Husni SH MH, Ketua Yayasan RMTH yang merupakan salah satu donatur khitanan massal menambahkan, kegiatan khitanan massal ini akan dilakukan kembali pada acara Isra Miraj mendatang. Kedepan, Nantinya ditargetkan hingga 1000 anak – anak di Kota Palembang yang akan di khitan, khususnya untuk anak yatim.
“Kita prioritaskan dulu untuk anak yatim, targetnya insyaallah 1000 anak yang akan di khitan,” tambahnya.
Ia menambahkan, untuk khitanan ditahun ini, antusias dari masyarakat untuk mengkhitankan anaknya lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dimana ditahun sebelumnya peserta yang mengikuti khitan hanya berjumlah 50 peserta. Namun, ditahun ini hampir 200 peserta yang mendaftarkan anaknya untuk di khitan.
“Tahun ini antusiasnya lebih tinggi, bahkan lebih dari target kita,” timpalnya.
Terpisah, azam salah satu peserta yang mengikuti khitan di dampingi orang tuanya mengungkapkan, saat di khitan ia tidak merasakan takut. Meski sebelumnya, ia telah melihat teman di kiri kananya menjerit dan menangis kesakitan, namun tak mengurungkan niatnya untuk di khitan oleh tim medis.
“Tidak takut kak, kan ada ayah sm bunda disamping aku,” ungkapnya sambil memainkan game di handphone milik ayahnya.
