Sumselmerdeka.com-Palembang, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Perdagangan akan ambil peran terkait harga minyak goreng di pasar mengalami kelangkaan.
Kepala Dinas Perdagangan, Ahmad Rizali mengatakan pihaknya akan mengadakan pasar murah pada sembilan titik pasar di Palembang.
“Guna mengatasi kebutuhan minyak goreng yang dikhawatirkan menipis mendekati akhir tahun ini, kita akan mengadakan pasar murah dengan memberikan masing-masing 3000 liter minyak ke sembilan pasar di Palembang,”ujarnya saat di konfirmasi awak media. Selasa (21/12/2021).
Pasar murah tersebut, yakni dimulai dari Pasar KM 5, kemudian Pasar Lemabang, Pasar Cinde, Pasar Soak Bato. Kemudian Pasar Gasing, Pasar Perumnas, Pasar Kuto dan Pasar Padang Selaso.
“Total keseluruhan minyak goreng curah yang kami sediakan untuk pasar murah sendiri ada sebanyak 25.200 liter,” terangnya.
Diketahui bahwa saat ini harga minyak goreng mulai merangkak naik, terlebih pasca larangan edaran minyak goreng curah di pasar pada awal November lalu.
“Terkait larangan minyak goreng curah, saat ini memang aturan tersebut sudah ditarik. Akan tetapi realisasi penyebarannya masih terbatas. Dan yang menyebabkan harganya naik yakni karena kelapa sawit sebagai bahan baku utamanya juga melonjak. Hal ini menyebabkan perbandingan harga sebesar 5000 pada minyak goreng kemasan yang tadinya 14.000 menjadi 19.000 perliter,” tambah Rizali.
Selain itu, untuk minyak goreng curah apabila nanti ditetapkan pengedarannya kembali harganya juga berbeda dari sebelumnya.
“Kemarin minyak curah berada pada harga 11 ribu, tapi nantinya apabila sudah diedarkan kembali harganya juga naik menjadi 17 ribu perkilo,” ungkapnya lagi.
Terakhir dia berharap agar harga kelapa sawit dapat kembali stabil sehingga hal tersebut mempengaruhi harga minyak goreng.
“Semoga baik curah ataupun kemasan dapat kembali stabil harganya,” tutupnya.(Ibl)