Sumselmerdeka-Palembang, Keluarga Akidi Tio tengah marak diperbincangkan, dikarenakan memberikan sumbangan dengan nilai fantastis yaitu Rp 2 Triliun untuk Sumatera Selatan (Sumsel).
Pria yang mendonasikan hartanya Rp2 triliun itu dikenal sebagai kontraktor yang berhasil, hingga memiliki perkebunan sawit di Aceh. Akidi Tio lama tinggal di Palembang dan sempat menetap di sekitar Jalan Veteran.
Sementara itu, Prof dr Hardi Darmawan sebagai dokter Keluarga Akidi Tio mengatakan, mereka dari keluarga low profile dan sederhana. Walaupun pengusaha mengumpulkan dana dan ditabung.
“Sesuai namanya Akidi adalah keyakinan. Dirinya memiliki keyakinan dalam membantu orang-orang susah. Ini yang ditanamkan mendiang ke anak-anaknya. Kalau memiliki penghasilan lebih, jangan lupa membantu yang kurang mampu,” ungkap Hardi Darmawan, Direktur RS Charitas Palembang yang juga dokter keluarga Akidi Tio dikutip dalam Talkshow bersama Tribun Sumsel, Selasa (27/07/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, harapannya ini jadi inspiratif bagi yang lainnya untuk saling membantu, ini tentu baik.
Memang keluarga Akidi Tio ini sebelumnya juga sering bantu seperti beri makanan untuk yang isolasi mandiri (isoman). Lalu memberikan bantuan di panti jompo dan lain-lain, yang memang banyak kerja sosial.
“Yang saya ingat dari keluarga Akidi Tio ini kesederhanaannya itu. Seperti suka memakai pakaian putih, orang bersih dan rapi,” ungkapnya.
Sebagai dokter keluarga, Akidi hanya menjalankan amanah sebagai penghubung. Anak-anak dari mendiang tidak mau diekspos setiap memberikan bantuan. Keluarga Akidi selalu memberi sumbangan ke berbagai rumah sakit di Sumsel sejak awal pandemik. Hanya saja, selama ini keluarganya tak pernah mau dipublikasi.
“Jadi saya sebagai perantara saja, ada niat baik yang akan disalurkan,” jelas dia.
Berbeda halnya ketika uang Rp 2 triliun diserahkan sebagai donasi untuk penanganan pandemi COVID-19 di Sumsel kemarin. Akidi Tio melalui keluarganya memercayakan uang itu diberikan ke Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri.
Saat penyerahan bantuan hibah untuk masyarakat Sumsel menjalankan PPKM, pihak keluarga hanya meminta kepada pengelola uang untuk berlaku jujur dan adil. Tidak ada syarat khusus dalam penggunaan uang, hanya saja uang itu harus bermanfaat bagi banyak orang.
“Hemat saya uang itu baiknya untuk penanganan 3T dan 5M, serta mobilisasi penanganan COVID-19 di Sumsel seperti tempat-tempat isolasi khusus dan rumah sakit. Uangnya nanti akan ditransfer ke Kapolda Sumsel,” jelas dia.
Hardi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan notaris dan mengajak Bank Indonesia (BI) sebagai bentuk transparansi sumber dan penyaluran uang bantuan itu.