Sumselmerdeka.com-Palembang, Semenjak dicabutnya HET (Harga Eceran Tertinggi) subsidi minyak goreng kemasan, minyak goreng saat ini mulai kembali banyak tapi dengan harga cukup tinggi.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ahmad Rizali mengatakan bahwa itulah kondisi yang terjadi saat ini untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.
“Hal ini juga dikarenakan tidak jalannya aturan-aturan yang telah dibuat Kementerian Perdagangan, hingga terjadi sumbatan dalam penyaluran minyak goreng. Karena itu aturan dicabut,” katanya, Jumat (18/03/2022).
Untuk di ketahui, sebelumnya secara nasional ada sekitar 600 juta liter minyak goreng ditarik karena belum jadi disubsidi. Karena tidak jadi, maka mereka tarik dan keluar semua ke pasaran dengan harga masing-masing.
“Untuk Ramadan stok minyak goreng aman, hanya butuh waktu untuk distribusinya saja. Estimasi stok minyak goreng di Sumsel cukup untuk tiga bulan kedepan, kalau sudah normal,” ujar Rizali.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan jelang Ramadan akan ada OP terpadu di kantor Gubernur Sumsel. Ini sekaligus implementasi Sumsel Mandiri Pangan.
“Kalau OP yang lain belum ada, karena sudah hampir tiga bulan sering diadakan OP. Namun untuk kebutuhan pokok lainnya juga aman terkendali,” ungkapnya. (Ibl)