spot_img
Rabu, Desember 6, 2023
spot_img
BerandaDaerahBBWS Sumatera VIII Targetkan Bendungan Tiga Dihaji OKU Akhir Tahun Capai 29%

BBWS Sumatera VIII Targetkan Bendungan Tiga Dihaji OKU Akhir Tahun Capai 29%

Sumselmerdeka.com-Palembang, Progres pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan per Oktober ini baru mencapai 26,4 persen. Capaian itu diklaim masih sesuai dengan jadwal. Hingga akhir tahun ini, targetnya harus mencapai 29 persen dan selesai 100 persen pada 2024 mendatang.

“Progress-nya sudah tidak minus lagi. Nanti saat pekerjaan fisik dilakukan, persentasenya (progress) akan naik signifikan,” ujar Maryadi Utama, Kepala BBWS Sumatera VIII, Rabu (13/10/2021).

Beberapa kendala dalam pembangunannya bertahap akan diselesaikan. Seperti pembebasan lahan akses kendaraan sepanjang 9,8 Km yang harus dilakukan di area hutan lindung seluas 7 ha.

“Jalan lintas itu untuk akses kendaraan berat dan material kita agar tak lagi menggunakan jalan masyarakat milik kabupaten yang dipinjam pakaikan. Kita sedang mengajukan izin pinjam pakai akses jalan ke Pak Gubernur dan Amdal dari KLHK untuk penggunaan hutan lindung itu,” ungkapnya.

Ditargetkan, pembebasan akses jalan dan lahan milik masyarakat yang masih berproses pengukuran di BPN itu bisa selesai pada Mei 2022 mendatang.

“Jika tak ada sanggahan, KJPP (kantor jasa penilai publik) bisa menentukan harganya agar bisa langsung dibayarkan, sehingga proses pekerjaan lain bisa dilaksanakan. Jika tidak selesai Mei 2022, semua kegiatan akan mundur semua,” bebernya.

Selain jalan akses, saat ini pembangunan terowongan masih terus dilakukan sepanjang 595 meter, galian spillway, pengerjaan jembatan penghubung sandaran kiri dan kanan serta lainnya.

Bendungan Tiga Dihaji selain dipakai untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan air baku 1 m3 per detik dan lainnya, juga ditarget bisa menaikkan peringkat Sumsel sebagai lumbung pangan nasional. Luas area yang bisa di cover bendungan ini nantinya mencapai 72 ribu ha.

“Saat ini baru 50-an ha dengan dua musim tanam. Nantinya setelah di cover Bendungan Tiga Dihaji bisa tiga kali masa tanam,” jelasnya.

Selain untuk irigasi, bendungan ini juga diperuntukkan sebagai PLTA sebesar 4 x 10 MW, sarana pariwisata dan olahraga.

“Akan jadi bendungan multi function,” bebernya.

Terkait pekerjaan pembangunannya, terdiri dari empat paket. Paket 1 senilai Rp1,07 triliun (PT Hutama Karya dan PT Basuki Rahmanta Putra) dan paket 2 Rp 1,34 triliun (PT Waskita Karya, PT Jaya Kontsruksi Manggala Pratama dan PT SAC Nusantara).

Kemudian paket 3 Rp 629,94 miliar (PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi) dan paket 4 Rp690,71 miliar (PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya).

Supervisi pembangunannya dilakukan PT Virama Karya Cabang Sumatera Barat dengan KSO PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya dan PT Kwarsa Hexagon dengan nilai kontrak Rp 82,87 miliar.

Artikel Terkait

Terbaru