Sumselmerdeka.com-Palembang, Hingga akhir September, target pendapatan asli daerah (PAD) untuk lima jenis sektor pajak diharapkan terealisasi 75 persen. Laporan per 14 September, rata-rata realisasinya baru 68,47 persen atau sebesar Rp2,26 triliun, masih minus 6,53 persen.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel, Neng Muhaibah optimis bisa mencapai target yang ditentukan.
Untuk pajak kendaraan bermotor (PKB), target tahun ini sebesar Rp 958,7 miliar, bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) Rp 926,3 miliar, pajak air permukaan (PAP) Rp12 miliar, pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) Rp 827 miliar dan pajak rokok Rp 528 miliar. Total target PAD yang ditetapkan mencapai Rp3,23 triliun.
Hingga 14 September, realisasi PKB baru Rp 722,3 miliar atau 71,15 persen, BBNKB Rp616,1 miliar (66,32 persen), PAP Rp8,4 miliar (70,28 persen), PBBKB Rp584,18 miliar (70,61 persen) dan pajak rokok Rp338,34 miliar (63,96 persen).
“Capaian itu masih on the track, sampai akhir September kita harapkan keseluruhan sudah tercapai 75 persen,” Kata Neng Muhaibah saat di jumpai di kantor Gubernur Sumsel,senin (20/09/2021).
Ia menyebut, semua sektor akan digali untuk bisa meningkatkan pajak dan sesuai dengan target. Beberapa waktu lalu, pihaknya sempat terkendala karena penerapan kebijakan PPKM.
“Karena ada PPKM tim optimalisasi pendapatan dan PBBKB tidak jalan, mudah-mudahan setelah level PPKM turun segera kita turunkan tim,” ungkapnya.
Menurutnya, realisasi PAD yang telah dicapai ini masih selaras dengan APBD perubahan. “Harus selaras,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru juga mengungkapkan hal senada. Katanya, PAD yang baru mencapai 68,47 persen masih selaras dengan pengajuan APBD perubahan yang diajukan Pemprov Sumsel.
“Masih selaras, kita juga akan buat kejutan untuk mengakselerasi pendapatan, tunggu tepat di 3 tahun saya ada kejutan untuk akselerasi,” ujarnya.
Pihaknya juga terus menggali potensi pajak lain, termasuk pajak kendaraan atas air.
“Masih terus jalan, karena ini juga ada di bawah Kemenhub, Airud, Lanal artinya harus kerja simultan, tidak bisa sendiri. Ada peningkatan tapi tidak signifikan,” imbuhnya.